Pekalongan- Mangkrak Selama 5 tahun, gedung eks Sri Ratu di Kota Pekalongan akhirnya menemukan babak baru. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan di Ruang Terang Bulan, Setda Kota Pekalongan, dengan nilai sewa Rp2 miliar untuk lima tahun. Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf) dan Sekda Nur Priyantomo, menandai langkah penting dalam revitalisasi aset daerah yang sempat mati suri.
Dari Masa Kejayaan Hingga Mangkrak
Gedung eks Sri Ratu dulunya dikenal sebagai Plaza Batik, pusat perbelanjaan dan hiburan yang ramai dikunjungi masyarakat Pekalongan. Namun, sejak dikembalikan oleh penyewa sebelumnya pada 2020, gedung ini mangkrak tanpa aktivitas ekonomi yang berarti.
Wali Kota Aaf mengungkapkan, Pemkot telah berupaya mencari investor yang serius untuk menghidupkan kembali gedung tersebut. “Alhamdulillah, setelah proses panjang, akhirnya eks Gedung Sri Ratu di Jalan Merdeka ini menemukan harapan baru,” ujarnya.
Azko: Solusi Kebutuhan Rumah Tangga & Gaya Hidup Modern
PT Nuansa Merdeka Jaya akan mengubah gedung ini menjadi toko ritel Azko, yang fokus pada perlengkapan rumah tangga, perabot, dan produk gaya hidup.
“Ini bukan sekadar revitalisasi gedung, tapi juga pendorong ekonomi lokal. Azko akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus menggerakkan sektor usaha lain di sekitarnya,” jelas Aaf.
Aaf menegaskan bahwa seluruh proses administrasi dan legalitas telah melalui kajian mendalam, termasuk pemeriksaan notaris untuk memastikan tidak ada celah hukum yang berpotensi menimbulkan masalah di masa depan.

Baca Juga: Harga Rp189 Jutaan, Mitsubishi Expander Mirip Pajero Sport
“Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini menguntungkan semua pihak, terutama masyarakat Pekalongan,” tegasnya.
Eks Gedung Atrium Jadi Target Revitalisasi Berikutnya
Selain eks Sri Ratu, Pemkot Pekalongan juga sedang menjajaki kerja sama dengan investor untuk revitalisasi eks Gedung Atrium, yang terletak tak jauh dari lokasi tersebut. “Kami masih membuka peluang investasi di kawasan ini. Tujuannya, menciptakan pusat ekonomi baru yang lebih dinamis,” ujar Aaf.
Ia optimistis bahwa kehadiran Azko dan potensi investasi lain akan mempercepat pembangunan ekonomi Pekalongan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Apa Dampaknya Bagi Masyarakat Pekalongan?
-
Pusat Belanja Modern Tanpa Keluar Kota – Masyarakat tak perlu lagi ke Semarang atau Solo untuk belanja kebutuhan rumah tangga berkualitas.
-
Lapangan Kerja Baru – Pembukaan Azko akan menyerap tenaga kerja lokal, baik di sektor ritel maupun jasa pendukung.
-
Peningkatan PAD – Sewa gedung senilai Rp2 miliar akan masuk ke kas daerah, mendukung pembangunan infrastruktur dan layanan publik.
-
Revitalisasi Kawasan – Eks Sri Ratu yang sempat menjadi “bangunan hantu” kini akan kembali hidup, menarik minat usaha lain untuk berkembang di sekitarnya.
Namun, dengan strategi pemasaran yang tepat, Azko berpeluang besar menjadi destinasi belanja favorit di Pekalongan.
Revitalisasi eks Gedung Sri Ratu menjadi toko ritel Azko adalah langkah strategis Pemkot Pekalongan dalam membangkitkan aset terbengkalai. Proyek ini tidak hanya mengembalikan denyut ekonomi di kawasan tersebut, tetapi juga menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
“Ini adalah awal baru bagi Pekalongan. Kami yakin, dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, investor, dan masyarakat, kota kita akan semakin maju,” pungkas Wali Kota Aaf.