Diskusi Pekalongan– Kepala Bapas (Balai Pemasyarakatan) Kelas II Pekalongan, Agus Nugroho, S.H., menghadiri kegiatan Sosialisasi, Monitoring, dan Inventarisasi Masalah dalam pelaksanaan Survei Persepsi Anti Korupsi (SPAK) dan Survei Persepsi Kualitas Pelayanan (SPKP). Acara ini digelar pada Selasa, 8 Juli 2025, di Aula Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah, sebagai upaya memperkuat integritas dan kualitas layanan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Pembukaan dengan Semangat Kebangsaan
Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat nasionalisme dan komitmen bersama dalam mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani. Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk perwakilan dari Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jateng dan Kanwil Ditjen Imigrasi Jateng, menandakan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam mencapai tujuan tersebut.
Sambutan dan Arahan Strategis
Dalam sambutannya, Ketua Tim Kerja Pembangunan Aplikasi SPAK-SPKP Kemenkumham menekankan pentingnya integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelayanan publik. Beliau menyoroti bahwa teknologi survei menjadi alat krusial untuk mengukur persepsi masyarakat sekaligus mendorong perbaikan berkelanjutan.
“Kolaborasi antara Pemasyarakatan dan Imigrasi dalam sistem survei ini akan memperkuat Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM),” ujarnya.
Transformasi Sistem Survei Kemenkumham
Perubahan ini menuntut adaptasi seluruh satuan kerja dalam menggunakan sistem baru yang lebih terintegrasi.
Baca Juga: Mangkrak Selama 5 tahun, gedung eks Sri Ratu di Kota Pekalongan
Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kemenkumham dalam mendukung reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.
SPAK-SPKP sebagai Dasar Penilaian Zona Integritas
Hal ini menunjukkan betapa krusialnya peran survei dalam mengukur kinerja dan integritas satuan kerja.
Agus Nugroho, S.H., selaku Kepala Bapas Pekalongan, menyatakan kesiapan instansinya untuk mengimplementasikan sistem baru ini. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan integritas di Bapas Pekalongan. Hasil survei SPAK-SPKP akan menjadi bahan evaluasi kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tegasnya.
-
Adaptasi pengguna terhadap aplikasi baru.
-
Konsistensi penginputan data untuk memastikan akurasi.
-
Optimalisasi kolaborasi antarinstansi.
